Minggu, 15 Oktober 2017

Sandrayati Fay: Bahasa Hati

Aku bersyukur karena bisa menjadi orang beruntung yang bisa mendapatkan album fisik Kak Sandrayati Fay, Bahasa Hati. Telingaku merasa sangat terberkati mendengarkan musik dan suara seindah ini. Ow.

Jadi.... aku mau cerita nih gimana aku bisa mendapatkan album ini dan juga akan sedikit mereview tentang albumnya.


Sabtu, 14 Oktober 2017

Jadwalku training dengan komunitas baru nih, exited banget karena memang programnya se-seru itu. Bukan hanya programnya, aku juga ga sabar untuk ketemu temen-temen baru. Singkat cerita, aku ketemu dengan Lia dan Kak Usa. Kebetulan dua-duanya asli Bali. Karena mereka dari Bali, aku jadi teringat Kak Sandrayati Fay (nantinya aku tulis Sandy). Sandy ini adalah musisi Bali yang suaranya mau diapain juga enak hehe. Belum lagi karya-karyanya yang luar biasa. Kebetulannya, malamnya Sandy akan perform di Taman Menteng. Tanpa basa-basi, aku ajak mereka berdua untuk nonton Kak Sandy bareng-bareng. Sayangnya Lia  gak bisa, dia ada urusan kampus. Jadi aku hanya nonton berdua sama Kak Usa. Kak Usa nih sama sekali belum menyadari kalau di dunia ini ada musisi bernama Sandrayati Fay. Mau tidak mau aku harus jelaskan sedikit tentang Sandy pada Kak Usa. Karena mungkin memang jiwanya sudah anak gigs banget, jadi ga susah untuk ajak Kak Usa nonton konser ini. (Sebenernya bukan konser juga sih, jadi Sandy ini salah satu pengisi acara di Festival PAPARA).

Sandy tampilnya jam setengah 8 malam. Pulang training aku cari makan dulu karena dari pagi belum makan (anak kost harus ngirit kalau mau pergi jalan-jalan) Kak Usa harus pergi ke suatu tempat dulu untuk bertemu dengan temannya. Kita berdua janjian bertemu di Taman Menteng tepat jam setengah 8.

Aku sampai di Taman Menteng tepat banget jam setengah 8. Waktu itu Sandy baru banget naik panggung. Penampilannya sekitar 30 menit. Sebentar banget. Tapi cukup memukau Jakartans yang saat itu kebetulan ada di Taman Menteng. Saat Sandy nyanyi, semuanya khidmat banget kaya menghayati dan menikmati dengan seksama. Atau mungkin masih banyak yang belum tau lirik hehe. Kak Usa datang telat, untung aja masih bisa mendengar sisa-sisa kenikmatan yang dilantunkan Sandy hehe.

Setelah turun panggung, ada beberapa penggemar Sandy yang minta foto dan tanda tangan. Termasuk aku. Aku saat itu juga minta foto. Waktu itu aku kenalik Kak Usa ke Sandy, aku bilang Kak Usa dari Bali juga. Mereka seheboh itu bicara tentang Bali. Dan faktanya, rumah keluarga Kak Usa dan Kak Sandra tu deketan ada di daerah Tabanan. (eh atau mana ya lupa, pokoknya deketan).

Setelah basa-basi heboh, Sandy menawarkan CDnya. Katanya blablabla. Karena kebetulan lagi bawa duit, tanpa babibu, aku langsung minta tanda tangan Sandy di Album Bahasa Hati, terus aku bayar dan bawa pulang CDnya. Sumpah ini implusif banget. Dari awal rencananya hanya mau nonton. Ya tapi gapapa juga sih. Aku malah bersyukur bisa dapetin ini

Album Bahasa Hati ini belum resmi rilis album fisiknya, tapi sudah bisa dinikmatin secara online. Album ini berisi 9 track, yaitu Intro, Ephemeral, Shine, Rumah Hati, Interlude, Remember Roots, Rise Warrior dan Outro. Ga ada yang ga enak. Sementara ini, aku paling suka dengan track kedua. Isinya bukan hanya CD. Tapi ada photocard dan liriknya juga. Photocardnya lucu-lucu. Estetik. Hehe.

Dan seperti yang aku tuliskan di awal, karya-karya Sandy ini sangat luar biasa. Suaranya yang menenangkan dan lirik lagu yang ngena banget jadi kolaborasi luarbiasa mahakarya di tahun 2017.

Kalian harus coba mulai dengarkan karya-karya Sandrayati Fay!
Semoga bisa menikmati karya-karya Sandy dengan khidmat.

ps: maaf banyak kata yang hiperbola hehe

Oiya, aku juga bertemu dengan AriReda di belakang panggung. Tidak sempat berfoto, hanya memnyapa.

Jumat, 06 Oktober 2017

Prospek Kerja MICE

Postingan tentang MICE sebelumnya nyeritain pengalamanku kenapa pilih MICE PNJ dan sedikit tentang proses seleksinya. Di postingan ini aku mau cerita pengalaman kuliahku di program studi MICE dan beberapa prospek pekerjaan para lulusan MICE.

Aku mahasiswi MICE semester 3 (per 6 Oktober 2017). Sepanjang kuliah di program studi ini over all seru dan menurutku mata kuliahnya ga terlalu menyulitkan. Bayangin aja, semester pertama sama sekali ga ketemu matkul itung-itungan. Semester 2 baru deh tuh dapet matkul itungan, itupun ngitung uang bukan ngitung angka-angka ga jelas. Baru deh semester 3 ini dapet matkul itungan anak IPA. Tenang... ga susah kok...

Selain belajar, anak MICE juga banyak yang sering ikutan event di luar kampus. Beberapa event yang emang tugas dari kampus, beberapa lagi yang mereka cari sendiri. Lumayan, bayarannya buat tambahan uang jajan, bayar uang kost atau bahkan buat bayar uang kuliah.

Bukan cuma mata kuliahnya yang asik, dosen-dosennya juga asik. Karakternya beragam dan banyak banget ilmu yang bisa kita dapetin dari dosen-dosen MICE.

Tentang prospek kerja, kebanyakan orang mikirnya lulusan MICE itu nantinya bakalan jadi EO. Bener sih, tapi nyatanya ga lebih dari 15% lulusan MICE yang jadi EO. Lulusan MICE bisa lebih dari itu. Kita bisa kerja di PCO, PEO, kerja kantoran (div. event, humas, markom, dll), jasa layanan wisata, insentif, tour guide, pengajar, event konsultan, party planner dan lain-lain yang berkaitan dengan event. Pokonya kalo dikulik lagi banyak banget kerjaan buat lulusan MICE. Dan peluang karirnya bukan cuma di Indonesia.

Segitu dulu aja kali ya, kalau ada pertanyaan bisa ditanyakan di kolom komentar.
Terima kasih ya temen-temen yang udah nyimak, semoga tulisannya bermanfaat.